BISAKAH FIRMAN TUHAN DITERAPKAN UNTUK MENGATASI MASALAH TEKNIS KESEHARIAN? (2Raja-RaJA 6:1-7)
Banyak peralatan hardware, software, aplikasi berbagai platform dibuat untuk mempermudah orang memahami bahkan menyiarkan Firman yang menghidupi kehidupan.
Banyak orang teratasi masalahnya karena mempercayai Firman Tuhan. Iman kepada Tuhan itulah yang membuat hati Tuhan berkenan dan tergerak menunjukkan jalan-jalan bagi solusi atas permasalahan teknis keseharian. Seseorang akhirnya bisa pulang ke rumah meskipun kendaraannya mogok di tengah jalur hutan yang sepi. Hikmat Tuhan menuntun dia berharap dan berbuat sesuatu yang mendatangkan kebaikan.
Dalam hidup ini selain ada ilmu terapan mestinya juga ada IMAN TERAPAN yaitu
suatu tindakan atau perbuatan dalam rangkan membiasakan diri menerapkan iman
dalam setiap situasi atau dalam situasi apapun. |
"KE MANA JATUHNYA?"
Elisa tidak hanya penyambung suara Tuhan, tapi juga perpanjangan Tangan Tuhan. Setiap yang dikerjakan tangannya itulah tangan Tuhan yang mendatangkan pertolongan. Apa yang terlintas di hati dan kepala Elisa dalah gagasan Tuhan untuk mendatangkan kebaikan bagi banyak orang. Tuhanlah yang berprakarsa untuk berkontribusi bagi kehidupan rombongan para nabi itu. Tuhan berniat dan berminat berkontribusi dalam kehidupan kita. Elisa tidak serba tau. Dia tidak tau kejadiannya secara utuh. Yang tau persisnya adalah orang-orang yang di situ.
Singkat cerita Elisa memberi solusi melalui hikmat Tuhan tentunya. Bukan tidak mungkin jika Elisa memiliki iman supaya Tuhan serta merta memindahkan mata kapak itu ke tengah-tengah orang yang sedang berkerumun di tepian sungai.
Memotong kayu dan mencemplungkannya atau melemparkannya ke air itu adalah proses yang harus ditempuh.
Salah seorang yang di situ juga harus mengulurkan tangannya untuk meraih kapak yang muncul itu. Harus ada tindakan atau partisipasi dari mereka yaitu mengambil sendiri apa yang sudah dikerjakan Tuhan melalui Elisa. Tuhan dan Elisa sudah bertindak, mereka juga harus bertindak menurut bagian mereka. Mulai dari datang kepada Elisa, menceritakan perih hatinya dan memunguti hasil panen berupa kapak yang timbul.
|
"KESUNYIAN HATI DI KERAMAIAN JALAN?"
Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
(Kisah Para Rasul 8:36)
Ini tentang Pertemuan Filipus yang diutus malaikat untuk menemui seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
Meski Sida-sida dari Etiopia telah pergi beribadah ke Yerusalem, kota pusat ibadah yang sangat penting dan ramai, namun ibadah di Yerusalem tidak memberinya jawaban bagi ganjalan hati pembesar ini.
Saat di jalan sepi menuju Gaza dari Yerusalem, Kristus menyuruh Filipus menuntun Sida-sida pada kebenaran nats Kitab nabi Yesaya yang dibaca Sida-sida itu..ia pun percaya Yesus dan ia dibaptis.
Suatu pelajaran, betapa pun hebatnya Bait Suci di Yerusalem, tempat berkumpulkan puluhan ribu orang yang datang beribadah setiap tahun, Yerusalem bukan satu-satunya jawaban dan harapan bagi para peziarah yang datang beribadah di situ. Masih ada ganjalan pertanyaan ketika berada di tempat yang mestinya memberi jawaban.
Peristiwa perubahan besar yang terjadi di suatu jalan sunyi menuju Gaza, membuktikan beribadah di Bait Suci tidaklah menjadi jaminan segalanya. Jangan juga berpikir, suatu gereja dengan jumlah orang ribuan bahkan puluhan ribu yang datang beribadah, semuanya pulang dengan kepuasan, terima jawaban dan memahami firman Kristus? Di gereja-gereja yang berada di jalan sepi, tidak terkenal, yang beribadah sedikit, dan jarang dilewati banyak orang, di gereja seperti itu setiap orang memahami firman Allah, yang belum bertobat segera bertobat, yang belum dibaptis segera dibaptis karena karya Roh Kudus... bekerja di jalan-jalan yang sepi.
Jawab Sida-sida itu, bagaimana saya mengerti jika tidak ada yang memberitahukan padaku? Lalu Filipus mulai menjelaskan maksud nats tersebut.
End